1. Simulasi [Kembali]
|
Selasa, 17 Desember 2019
Mikroprosesor dan Mikrokontroler
UAS
Aplikasi Rumah Kaca
Aplikasi Rumah Kaca
#include <Keypad.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
byte ldr= A2;
byte kt = A1;
int nilaildr;
int nilaikt;
int val; //This variable stores the value received
from Soil moisture sensor.
const byte ROWS = 4; //four rows
const byte COLS = 4; //four columns
char keys[ROWS][COLS] = {
{'1','2','3','a'},
{'4','5','6','b'},
{'7','8','9','c'},
{'*','0','#','d'}
};
byte rowPins[ROWS] = {5, 4, 3, 2}; //connect to the
row pinouts of the keypad
byte colPins[COLS] = {9, 8, 7, 6}; //connect to the
column pinouts of the keypad
Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins,
colPins, ROWS, COLS );
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
void setup() {
Serial.begin(9600);
lcd.init();
lcd.backlight();
pinMode(10,OUTPUT);//led
pinMode(11,OUTPUT);//led
pinMode(13,OUTPUT); //Set pin 13 as OUTPUT
pin, to send signal to relay
}
void loop() {
char key = keypad.getKey();
Serial.print(val);
nilaildr= analogRead(ldr);
nilaikt= analogRead(kt);
if(key){
if(key=='1')
{
lcd.clear();
lcd.print("S Kelembaban");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Nilai = ");
lcd.print(nilaikt);
}
if(key=='3')
{
lcd.clear();
lcd.print("Sensor LDR");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Nilai = ");
lcd.print(nilaildr);
}
else
{
Serial.print("keypad
:");
Serial.println(key);
}
}
Serial.print("Sensor Kelembaban :");
Serial.print(nilaikt);
Serial.println();
Serial.print("Nilai LDR :");
Serial.print(nilaildr);
Serial.println();
if(nilaikt <=700 )
{
digitalWrite(13,LOW);
}
else
{
digitalWrite(13,HIGH);
}
if(nilaildr < 300)
{
digitalWrite(10,HIGH);
digitalWrite(11,HIGH);
}
else{
digitalWrite(10,LOW);
digitalWrite(11,LOW);
}
delay(50);
}
4. Penjelasan [Kembali]
Rangkaian terdiri dari
:
ü Arduino
UNO
ü
Sensor kelembaban tanah
ü Sensor LDR
ü
LED (2)
ü
Water pump 6V
ü
LCD I2C
ü
Resistor 220Ohm (3)
ü
Keypad
ü
Battery clip (2)
ü
Relay 5V
ü Jumper
Rangkaian terdiri dari
mikrokontroler Arduino sebagai pengontrol inout dan output. Sensor yang digunakan
yaitu sensor kelembaban tanah dan sensor LDR. Dimana kondisinya :
1.
Sensor kelembaban tanah
Berfungsi
untuk mengukur kelembaban tanah pada suatu rumah kaca dan penentu mati atau
hidupnya relay. Sedangkan water pump prinsip kerjanya sama seperti penyiram
rumput otomatis.
- Apabila sensor bernilai <=700 yang berarti
kelembaban tinggi, maka relay akan mematikan motor water pump.
- Apabila sensor bernilai >700 yang
berarti kering atau kelembaban rendah, maka relay akan mengaktifkan motor water
pump dan relay akan mematikan water pump apabila kelembaban sudah <=700
2.
Sensor LDR
Berfungsi
untuk kondisi pencahayaan pada rumah kaca. Pada rumah kaca, sensor LDR akan
mendeteksi cahaya yang masuk.
- Apabila sensor bernilai <300 yang
berarti gelap atau malam hari, maka LED akan menyala untuk menerangi rumah
kaca.
- Apabila sensor bernilai >300 yang berarti
terang atau siang hari, maka LED akan mati.
Prinsip Kerja Aplikasi Rumah Kaca Otomatis :
Pin A1 = input sensor kelembaban tanah
Pin A2 = input sensor LDR
Pin A4 dan A5 = LCD I2C
Pin 2,3,4,5,6,7,8,9 = Keypad
Pin 10 dan 11 = LED
Pin 13 = Relay dan Water Pump
- Tegangan yang dibutuhkan untuk menggunakan sensor kelembaban tanah yakni 5V. Sensor menginput nilai berupa analog, yang mana data berkisar 0-1023 analog. Jika data bernilai 700, maka input tegangan yang masuk ke arduino yaitu 700/1024 x 5V = 3.4 Volt. Apabila tegangan input <3.4 Volt berarti kondisi kelembaban tanah tinggi. Apabila tegangan input >3.4 Volt, maka berarti kelembaban rendah, sehingga mengaktifkan relay pada posisi ON yang akan mengaktifkan water pump. Untuk water pump menggunakan tegangan DC dari baterai 9V.
- Tegangan yang dibutuhkan untuk menggunakan sensor LDR yakni 5V. Sensor menginput nilai berupa analog, yang mana data berkisar 0-1023 analog. Jika data bernilai 300, maka input tegangan yang masuk ke arduino yaitu 300/1024 x 5V = 1.4 Volt. Apabila tegangan input <1.4 Volt berarti kondisi ruangan gelap atau malam hari. Apabila kondisi ruangan gelap, maka arduino akan mengaktifkan logika 1 pada pin 10 dan pin 11 untuk menyalakan LED. dan apabila tegangan input >1.4 Volt berarti kondisi ruangan terang atau siang hari. Sehingga, arduino akan memberikan logika 0 untuk pin 10 dan pin 11 agar LED mati pada siang hari.
Karakteristik Sensor LDR:
Prinsip Kerja Aplikasi Rumah Kaca Otomatis :
Pin A1 = input sensor kelembaban tanah
Pin A2 = input sensor LDR
Pin A4 dan A5 = LCD I2C
Pin 2,3,4,5,6,7,8,9 = Keypad
Pin 10 dan 11 = LED
Pin 13 = Relay dan Water Pump
- Tegangan yang dibutuhkan untuk menggunakan sensor kelembaban tanah yakni 5V. Sensor menginput nilai berupa analog, yang mana data berkisar 0-1023 analog. Jika data bernilai 700, maka input tegangan yang masuk ke arduino yaitu 700/1024 x 5V = 3.4 Volt. Apabila tegangan input <3.4 Volt berarti kondisi kelembaban tanah tinggi. Apabila tegangan input >3.4 Volt, maka berarti kelembaban rendah, sehingga mengaktifkan relay pada posisi ON yang akan mengaktifkan water pump. Untuk water pump menggunakan tegangan DC dari baterai 9V.
- Tegangan yang dibutuhkan untuk menggunakan sensor LDR yakni 5V. Sensor menginput nilai berupa analog, yang mana data berkisar 0-1023 analog. Jika data bernilai 300, maka input tegangan yang masuk ke arduino yaitu 300/1024 x 5V = 1.4 Volt. Apabila tegangan input <1.4 Volt berarti kondisi ruangan gelap atau malam hari. Apabila kondisi ruangan gelap, maka arduino akan mengaktifkan logika 1 pada pin 10 dan pin 11 untuk menyalakan LED. dan apabila tegangan input >1.4 Volt berarti kondisi ruangan terang atau siang hari. Sehingga, arduino akan memberikan logika 0 untuk pin 10 dan pin 11 agar LED mati pada siang hari.
Karakteristik Sensor LDR:
5. Video Rangkaian [Kembali]
6. Link Download [Kembali]
Link Download untuk Video
Link Download untuk Proteus
Link Download untuk Arduino
Link Download untuk Datasheet Soil Moisture
Link Download untuk Datasheet LDR
edit
Link Download untuk Video
Link Download untuk Proteus
Link Download untuk Arduino
Link Download untuk Datasheet Soil Moisture
Link Download untuk Datasheet LDR